Tittle : Destiny – Chapter 4- (EXO Couple)
Author : @chaca_adiesta
Main cast :
•
Byun Baekhyun
•
Park Chanyeol
•
Xiao Luhan
•
Oh Sehun
Other Cast :
·
Wu Yi Fan
·
Pemain bisa tambah setiap
partnya jika dibutuhkan ._.V
Genre : Romance, Angst,
Drama.
Rate : T
Sepertinya saya harus
meluruskan pasangan couple disini, sejujurnya saya masih bingung mau diutamain
mana couple yang bersatu, karena konflik dari awal ChanBaek trus tambah lagi..
jadi ngerembet tuker-tuker couple.. haha
Judulnya juga DESTINY...
jadi ya intinya ini cerita mereka kaya gitu karena takdir. Takdir yang membuat
mereka jadi seperti itu.. halah halah ngomong opo koe thor -_-
Buat yang minta HunHan
ditunggu aja deh ya next chaptnya, saya bingung soalnya ini couple mau disatuin
apa enggak. Soalnya Sehun banyak konflik sama BaekhyunKris...
Udah dari pada kebanyakan
bacot mending cuss aja kecerita...
Typos! No Plagiat! And NO SILENT RIDERS !
~oOOo~
Beginilah aktivitas Chanyeol dan Luhan sekarang,seminggu
setelah pulang dari panti asuhan yang dikunjungi mereka,kini rumah mereka
terlihat ramai setelah seorang anak kecil laki-laki mereka putuskan untuk
dibawa pulang dan diadopsi. Park Gongchan,itulah nama yang Chanyeol dan Luhan
berikan kepada anak laki-laki berumur 3tahunan ini.
“Ya Channie!! Jangan kau ajari Gongchan yang tidak-tidak
pabbo!” amuk Luhan kepada Chanyeol yang kini terkikik setelah berhasil
berkomplot dengan anaknya untuk mengerjai Luhan.
“Ya Gongchannie... kau tidak boleh seperti itu kepada
Eomma. Arraso...” ujar Luhan sambil merengkuh Gongchan dipelukannya.
Gongchan hanya menundukkan kepalanya dan mengerucutkan
bibirnya dengan imut.
“Arraso?” tanya Luhan sekali lagi dan dibalas dengan
anggukan kepala oleh Gongchan.
“Alaco Eomma.” Kata Gongchan pelan dan berhasil membuat
Luhan tersenyum.
‘Chup’
Luhan mencium pipi Gongchan dengan sayang membuat sang
pemilik berpipi chubby itu tersenyum senang dan memeluk erat leher Luhan.
“Eomma calanghae....” ujar Gongchan.
Luhan sendiri mengangguk mengerti dan membalas pelukan
Gongchan dengan sayang, “Eomma lebih menyayangimu sayang.” Kata Luhan pelan.
Disamping itu Chanyeol yang sedari tadi terdiam
melukiskan senyum dibibir tipisnya menyaksikan kedekatan Luhan dengan anak
adopsinya yang baru saja mereka angkat 5 hari yang lalu. Beginikah kehangatan
sebuah keluarga? Kalau benar seperti ini,biarkan tetap seperti ini. Masalah
2minggu yang lalu saat dirinya tidak sengaja bertemu dengan orang yang mirip
dengan Baekhyun biarkan menjadi rahasianya,mungkin saja itu orang yang mirip
dengan kekasihnya 7tahun lalu. Tapi itu terlalu nyata bagi Chanyeol saat
melihat dan menyentuh tangan namja itu untuk menganggap semua itu hanya
halusinasinya saja. Baekhyun sudah lama mati dan tenang dialam sana,sekarang
dihadapannya sudah ada kebahagiaan barunya dan Chanyeol tidak akan lagi
memandang kebelakang tentang masa lalunya itu yang terlalu menyakitkan. Biarkan
itu menjadi sebuah pelajaran untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
~oOOo~
“Baekhyun...” panggil Sehun pelan disela makannya.
“Ne... waeyo Sehunnie?” jawab Baekhyun yang kini berhenti
untuk menyendokkan bubur kedalam mulut Sehun.
Sejenak Sehun terdiam dikasurnya,terlihat raut wajahnya
yang gusar.
“Kau kenapa Chaggi? Ada masalah? Apa kau sakit lagi?
Cepat katakan padaku.” Ujar Baekhyun khawatir.
Sehun ingin menangis rasanya menatap wajah khawatir
Baekhyun saat ini kepadanya,begitu besar rasa sayang yang Sehun lihat dimata
Baekhyun untuknya saat ini. Tegakah Sehun mengkhianati perasaan itu? Egoiskah
dirinya jika masih tetap memaksa cinta Baekhyun untuknya sedangkan dirinya juga
tidak bisa melepaskan Kris dibelakangnya. Kenapa? Kenapa takdir terasa berat
untuknya. Haruskah dirinya benar-benar pergi dari dunia ini agar kedua orang
yang dicintainya itu terbebas dari keegoisannya? Haruskah?
‘Grebh’
Baekhyun sedikit kaget dan terjungkal kebelakang ketika
Sehun memeluknya secara tiba-tiba.
“Sehunnie... kau kenapa?” tanya Baekhyun pelan sambil
mengusap pelan punggung Sehun.
Sehun menggeleng pelan,”Saranghae Chaggi... kumohon
jangan pernah tinggalkan aku,meskipun aku pernah menyakitimu.” Ujar Sehun lirih
dan luruh pertahanan Sehun ketika cairan bening nan asin itu melesak keluar
perlahan dari sudut matanya yang sayu.
Baekhyun terdiam sejenak,lalu mengeratkan pelukannya
dengan tubuh Sehun.
“Tentu saja aku tidak akan pernah meninggalkanmu
sayang,nado... nado saranghae...” balas Baekhyun lembut.
Dibalik itu semua Kris melihatnya dengan mata kepalanya
sendiri dari celah pintu kamar Baekhyun dan Sehun yang separuh terbuka. Tubuh
Kris mematung melihat dan mendengar setiap apa yang ada dihadapannya. Dadanya
terasa berdenyut sakit,dan oksigen terasa kosong diparu-parunya saat ini.
Begitu menyesakkan. Apa Sehun tidak bisa melihat dirinya disini? Yang selalu
tersakiti karena dirinya. Dan bodohnya Kris selalu memaafkannya,atas dasar apa
Kris rela berkorban semua ini untuk Sehun? Berkorban perasaan,waktu,tenaga.
Semuanya hanya untuk Sehun karena dirinya mencintai Sehun. Hanya dasar ‘CINTA’ membuat Kris bertahan. Bertahan
dibelakang Sehun untuk melihatnya bahagia meski tanpa dirinya yang lebih dulu
pernah membahagiakan Sehun daripada orangtuanya dulu sebelum orang itu. Orang
yang dipeluk Sehun dan disayangi oleh Sehun saat Sehun membawa orang itu yang sekarat
saat itu kepadanya,memohon kepadanya untuk menyelamatkan orang itu. And see...
setelah Kris berusaha keras membuat Baekhyun kembali hidup selama 3tahun. Tapi
3tahun itulah yang membuat dirinya harus kehilangan Sehun,merelakan melihat
Sehun dengan bahagianya berdampingan dengan Baekhyun didepan altar. Harusnya
dirinya dan Sehun yang berada disana,harusnya! Tapi Kris benci ketika dirinya
mengingat kalau itu sudah menjadi takdir antara dirinya dan Sehun.
Perlahan tapi pasti kaki panjang Kris masuk kedalam kamar
Baekhyun dan Sehun dengan tangan kanan yang memegang sekantong buah-buahan yang
dibelinya tadi untuk Sehun tentunya.
Kris berdeham sejenak dengan suara beratnya yang membuat
Baekhyun dan Sehun sadar dan melepas pelukan mereka dan menoleh kearah sumber
suara.
“Kris?”
“Ah kakak ipar..”
“Maaf apa aku mengganggu acara bermesraan kalian?” tanya
Kris.
Dan sampai kapanpun Kris tidak akan berhenti untuk
mencintai Sehun,meski ini salah. Meski harus menyakiti hati Baekhyun,Kris tidak
perduli.
~oOOo~
Baekhyun terdiam memainkan kaki kurusnya diatas rumput
hijau segar dibawahnya,dadanya terasa sangat sesak saat ini. Pikirannya jauh
melayang sesaat ketika moment yang terekam jelas diotaknya berputar. Kepalanya
menggeleng pelan mencoba mengenyahkan pikiran negatife yang terus berkecamuk
dibenaknya. Bagaimana bisa dipercaya ketika dengan jelas kedua bola matanya
melihat Kris berdiri merangkak diatas tubuh Sehun. Pandangan mereka pun
terlihat berbeda. Seperti ada sesuatu perasaan yang disembunyikan oleh mereka.
Entahlah tapi itu sungguh rasanya menyesakkan rongga pernafasannya saat ini.
‘Tes’
Bukan... ini bukan tetesan airmata Baekhyun melainkan
tetesan air yang berlomba perlahan untuk jatuh membasahi tanah bumi.
‘Tes’
‘Tes’
‘Tes’
Kini bukan hanya setetes air yang jatuh tetapi
beribu-ribu kucuran air dari langit mendung itu mulai jatuh membasahi tanah
bumi. Menggantikan aktifitas namja berwajah manis ini untuk beranjak pergi dari
tempat yang tengah disinggahinya yaitu taman belakang rumah. Baju yang
dikenakannya pun mulai basah terkena air hujan yang mengguyurnya. Kaki kurusnya
terus melangkah lebar untuk mulai berteduh kedalam rumah.
‘Srek’
Suara pintu kaca bergeser yang ditarik oleh Baekhyun.
“Sudah kubilang hentikan kegilaan ini,Kris!”
Baekhyun menghentikan langkahnya diambang pintu kaca
ketika mendengar suara Sehun yang meninggi. Matanya bergerak mencari sosok itu
dan bingo! Matanya menangkap sosok Sehun tengah berdiri dengan tatapan sengit
berhadapan dengan Kris didekat tangga. Jarak Baekhyun dan Sehun tidak cukup
jauh,hanya berkisar 6meter dari posisi Baekhyun saat ini. Tapi itu tidak bisa
menutupi suara Sehun yang meninggi tadi,karena suasana rumah mereka dalam
keadaan sepi. Para maid mungkin sedang beristirahat dikamar mereka.
“Cukup!” bentak Sehun.
Entah apa yang dikatakan oleh Kris sehingga Sehun kembali
membentak Kris. Sayup-sayup suara hujan mulai mendominasi ditelinga Baekhyun
yang kini mengurungkan niatnya untuk mendekati mereka berdua dan lebih memilih
untuk diam diposisinya menjadi penonton atas dua pelaku yang tengah beradegan
didepan sana.
“Sudah kubilang ini semua karena aku masih mencintaimu Oh
Sehun!! Dan sekalipun kau sudah bersamanya aku tetap akan mencintaimu!!”
Kini suara Kris meninggi dan terdengar jelas ditelinga
Baekhyun meski suara hujan masih terdengar diluar sana. Tubuh Baekhyun
mematung.
‘Plak!’
“Sudah kubilang lupakan itu Kris!! Kita ini bersaudara
dan aku telah menikah! Aku sudah ada Baekhyun dan kau sekarang adalah kakakku!
Kakakku Kris!!! Kakakku!!!!!”
Baekhyun semakin membisu ketika Sehun menjerit frustasi
menjambak rambutnya dan menangis dengan keras.
“Aku tidak bisa Kris,sungguh tidak bisa. Hubungan kita
ini salah,tidak seharusnya kakak adik sedarah saling mencintai. Aku mohon
hentikan kegilaan ini... aku lelah jika harus menjaga perasaanmu maupun
Baekhyun... aku mohon mengertilah....”
Suara Sehun terdengar begitu menyakitkan ditelinga
Baekhyun saat ini. Sebegitu pelikkah perasaan yang tengah merundung suaminya
itu.
Kris menarik tubuh Sehun kedalam pelukannya membiarkan
Sehun menangis didekapannya. Lalu menarik wajah Sehun agar Kris dapat menatap
wajah Sehun dan menghapus airmata yang masih jatuh deras membasahi pipi salju
Sehun.
Tak pernah ku duga
Bahwa akhirnya kini
Tergugat janjimu dan janjiku
Bahwa akhirnya kini
Tergugat janjimu dan janjiku
‘Chu~’
Tubuh Baekhyun menegang seketika.
Kris mencium Sehun dengan intens. Dihadapannya!!
Dengan kaki yang bergetar Baekhyun melangkah mundur.
Tubuhnya kini telah benar-benar basah diguyur oleh airhujan. Bibir mungilnya
bergetar hebat,airmatanya yang sedari tadi telah keluar dengan deras
tersamarkan oleh air hujan yang membasahi tubuhnya.
“Hiks....”
Baekhyun menutup bibir mungilnya ketika isakan itu lolos
dari mulutnya,kepalanya menggeleng perlahan. Dadanya sungguh sesak saat ini.
Nyawanya seperti dicabut secara tiba-tiba. Dengan sekuat tenaga Baekhyun
berlari keluar rumah menembus derasnya air hujan yang kini mengguyur tanah
Seoul. Airmata terus melesak keluar memburamkan pandangannya. Tapi Baekhyun
tidak perduli. Karena disini... perasaannya terasa sakit saat ini. Bukan main
sakit yang Baekhyun rasakan.
“Hiks... pabbo....” lirih Baekhyun. Membiarkan kaki
kurusnya terus berlari entah kemana menembus dinginnya airhujan.
~*~*~
Meski waktu datang dan berlalu
Sampai aku tiada bertahan
Semua takkan mampu mengubahku
Hanyalah kau yang ada di relungku...
Sampai aku tiada bertahan
Semua takkan mampu mengubahku
Hanyalah kau yang ada di relungku...
Chanyeol terdiam didalam mobilnya,pikirannya menerawang
jauh ketika dirinya sendirian berkunjung kerumah Eommanya.
“Kau
tahu? Eomma bertemu dengan Baekhyun satu setengah bulan yang lalu.” Kata Eomma
Chanyeol.
“Eomma
bertemu dengannya dimall,dia waktu itu terlihat sedang berbelanja membeli ice
cream. Tadinya Eomma kira itu hanya halusinasi Eomma saja karena terlalu
merindukan mantan kekasihmu itu,tapi nyatanya tidak... dia nyata Chanyeol...
nyata...”
Chanyeol memejamkan matanya,lalu merebahkan punggung
jakungnya kesandaran mobil. Pundaknya terasa berat,entahlah sepertinya masih
ada mistery yang belum terpecahkan atas kematian Baekhyun. Chanyeol bisa
melihat kepastian Eommanya saat bercerita tadi,ditambah dirinya juga
mendapatkan fakta tersendiri sebulan yang lalu mendapati pertemuan orang yang
serupa dengan Baekhyun.
Chanyeol memegang setir mobilnya,lalu menyalakan mesin
mobil dan melajukan mobilnya secara perlahan dijalan menembus guyuran derasnya
airhujan.
“Aku bisa gila lama-lama karenamu Baekhyun...” gumam
Chanyeol pelan.
Jalanan terlihat lenggang,hanya beberapa mobil yang
melaju ditengah jalan.
“Kau
pernah bercerita sendiri kan,kalau Baekhyun sama sekali tidak mempunyai saudara
kembar. Dan Eomma yakin itu pasti Baekhyun, tapi satu yang Eomma kecewakan waktu
itu saat Eomma menghampirinya.” kata Eomma Chanyeol yang kini mulai menunjukkan
raut sedih.
“Apa
itu Eomma?” tanya Chanyeol yang mulai penasaran.
“Dia
berlari menjauhi Eomma,Chanyeol...”
Chanyeol
menghela nafasnya perlahan,mencoba membuang sesak didadanya.
“Eomma,
mungkin itu hanya orang yang mirip Baekhyun. Sudahlah, aku tidak ingin membahas
orang yang sudah mati. Aku akan pulang,Luhan dan Gongchan pasti sudah menunggu
dirumah...” kata Chanyeol yang mencoba beranjak pergi dari ruang tamu dimana
disitu Eommanya juga berada.
“Chanyeol..
coba kamu berpikir secara logika,jika itu hanya orang yang memang mirip
Baekhyun kenapa dia harus berlari saat Eomma hanya menyapa dan memastikannya?
Seandainya jika itu bukan Byun Baekhyun dia tidak akan lari saat Eomma
memanggil namanya..” ujar Eomma Chanyeol yang menghentikan langkah Chanyeol.
Chanyeol
masih berdiri tanpa membalikkan tubuhnya untuk menatap Eommanya.
“Eomma
tahu kamu,nak.. sekuat apapun kau mencoba untuk menutupi
perasaanmu,kenyataannya kau tidak akan pernah bisa berbohong dari hatimu. Eomma
tahu kau sudah punya Luhan,Eomma juga sayang terhadap Luhan seperti dulu Eomma
menyayangi Baekhyunmu. Tapi Eomma tidak bisa melihat anaknya kacau akan
cintanya... karena naluri Eomma yang telah lama mengenal Baekhyun yakin kalau
itu Baekhyunmu.. dia belum mati,Chanyeol...” lanjut Eommanya lagi.
Chanyeol memejamkan matanya,sungguh sesak ketika Eommanya
terus membeberkan fakta logis bahwa Baekhyun masih ada. Remuk hati Chanyeol
jika seandainya itu memang nyata.
‘Tes’
Sebulir airmata jatuh membasahi pipi Chanyeol,meruntuhkan
kembali pertahanannya. Tidak,ini tidak boleh terjadi. Dirinya harus segera
pulang.
Luhan.
Ya.. sosok itu yang saat ini dibutuhkannya untuk meneguhkan
kembali perasaannya. Dirinya sudah berjanji untuk melepas sosok itu,Baekhyun
sudah mati dan cintanya pun sudah mati untuknya.
Chanyeol kembali melajukan mobilnya kini dengan kecepatan
yang cukup sedang. Hujan semakin deras,membuat Chanyeol sedikit kesusahan
melihat jalan.
‘Ckit’
Chanyeol menginjak remnya kuat-kuat membuat bunyi decitan
aspal basah dengan ban mobilnya ketika matanya melihat sekilas sosok namja
berlari menyebrang jalan dengan sembrononya dan Chanyeol hampir menabraknya.
Dengan cekatan Chanyeol langsung berlari keluar dari
mobilnya untuk memastikan kondisi sosok namja tadi. Membiarkan tubuhnya basah
terguyur airhujan.
Chanyeol mendekati sosok namja itu yang kini berjongkok
dengan tubuh yang bergetar.
“Hey.. kau tidak apa-apa?” tanya Chanyeol dengan suara
yang lumayan keras karena beradu dengan dengan suara derasnya airhujan.
Hening... tidak ada jawaban dari sosok itu. Membuat
Chanyeol ikut berjongkok dan memegang tubuh sosok namja itu yang kini bergetar
hebat.
“Hey... gwenchana?” tanya Chanyeol sekali lagi dengan
sedikit menggoyangkan tubuh namja itu.
“Ya! Kau mendengarkanku ti-“
Nafas Chanyeol tercekat ketika sosok itu mendongakkan
kepalanya. Jantungnya serasa berdetak lebih cepat. Matanya membelalak dengan
lebar. Masih tidak mempercayai atas apa yang ada dihadapannya saat ini.
“B-Baekhyun.....” lirih Chanyeol.
Otaknya sendiri masih tidak bisa mempercayai dengan apa
yang ada dihadapannya,Chanyeol benci jika ini hanya halusinasinya saja yang membuat
dirinya serasa mati sesaat melihat sosok ini kembali ada dihadapannya.
“C-Chanyeol... hiks....”
Tuhan... tolong cabut nyawanya saja saat ini jika suara
itu juga hanya halusinasinya yang semakin menggila hanya karena Baekhyun.
“Hiks.... C-Chanyeol...”
Kembali suara itu terdengar ditelinga Chanyeol ketika
sosok itu memanggil namanya,menyadarkan kembali dari keterpakuannya.
“B-Baekhyun... benarkah ini kau?” tanya Chanyeol pelan.
Sungguh Chanyeol masih tidak mempercayai atas apa yang
ada dihadapannya saat ini.
“C-Chanyeol...hiks... mian.. hiks.. “
_END
Ahaha enggak deng, Bersambung
maksudnya... ._.v
Okeh makin kacau kan ya ceritanya? Ampuni sayaa
readerssss (-/\-)
Buat yang udah baca jangan lupa RCLnya,sepatah maupun dua
patah kata sangat berarti untuk saya melanjutkan FF absurd saya ini. Gomawo *bow
with ChanHun*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar