FF [ChanLu - HunBaek] Destiny- Chapter 3






Tittle : Destiny

Author : @chaca_adiesta

Main cast :

  •         Byun Baekhyun
  •         Park Chanyeol
  •         Xiao Luhan
  •         Oh Sehun



 Other Cast :
·        Wu Yi Fan
·        Pemain bisa tambah setiap partnya jika dibutuhkan ._.V

Genre : Romance, Angst, Drama.



Typos! No Plagiat! And NO SILENT RIDERS !





~oOOo~







Luhan memegang erat satbelt mobil ketika Chanyeol melajukan mobilnya dengan kecepatan maximum menuju rumahnya. Luhan merasa mual dan sedikit takut dengan kondisi saat ini. Chanyeol benar-benar mengerikan saat ini.






‘Bugh’






Luhan kaget setengah mati ketika Chanyeol membanting pintu mobilnya setelah mereka sampai dirumah. Dengan cepat Luhan berlari mengejar Chanyeol yang telah masuk duluan kedalam kamar mereka. Perlahan suara pintu kamar terbuka,Luhan melongokkan kepalanya terlebih dahulu dari balik pintu kedalam kamarnya yang gelap karena ternyata Chanyeol sama sekali tidak menyalakan lampu kamar.


“Channie...” panggil Luhan pelan dan dilihatnya Chanyeol tengah berdiri dibalkon kamarnya.


Dengan ragu tapi pasti Luhan berjalan mendekat kearah Chanyeol,sedikit kaget ketika dirinya melihat punggung Chanyeol naik turun. Tanpa pikir panjang Luhan langsung melingkarkan kedua tangannya dipinggang Chanyeol dan merebahkan kepalanya dipunggung Chanyeol.


“Kau kenapa Channie?” tanya Luhan pelan,tidak ada maksud sama sekali untuk semakin mengacaukan mood Chanyeol semakin buruk.


Chanyeol masih terdiam,Luhan menghela nafasnya. Lalu melepaskan pelukannya dipinggang Chanyeol tadi.


“Tidak apa jika kau tidak mau menceritakannya sekarang padaku,tapi kita itu telah menikah jadi aku berhak tahu apa yang membuatmu seperti ini. Karena aku juga suamimu..” Kata Luhan lalu pergi meninggalkan Chanyeol yang masih betah ditempatnya.


“Apa kamu bisa membayangkan orang yang sudah kita anggap mati,tiba-tiba dia hadir dihadapanmu dalam keadaan hidup dan nyata?”


Langkah Luhan terhenti diambang pintu ketika Chanyeol membuka suaranya dengan suara berat dan bergetar. Luhan membalikkan tubuhnya kearah Chanyeol yang sama sekali tidak merubah posisinya.


“Ma-maksudmu?” bingung Luhan.


“Anniya,pergilah. Aku sedang ingin sendiri.”


Luhan semakin terpaku ditempatnya,sosok Chanyeol ini adalah sosok Chanyeol yang ditemuinya 5tahun silam. Chanyeol yang tengah terpuruk akan batinnya. Luhan merasa berada kembali ditahun seperti dulu dirinya bertemu dengan Chanyeol yang kaku dan dingin. Sungguh Luhan tidak habis fikir,apa penyebab Chanyeol berubah seperti ini? Membuat dadanya terasa sesak. Fikirannya semakin kalut dan Luhan kini hanya bisa menangis dibalik pintu kamarnya sendiri.


Begitu pula dengan Chanyeol yang juga tengah menangis dalam diam dibalkon kamarnya,dirinya benar-benar merasa bersalah akan sikapnya yang kembali dingin kepada Luhan tapi dirinya juga sakit hati ketika takdir memainkan perasaannya kembali. Membuat perasaannya kacau dan menumpahkannya pada Luhan.


“Mian... Mianhe....”





*~*




Kelopak mata nan indah itu bergerak-gerak ketika sinar mentari masuk menghangatkan matanya yang tengah terpejam. Tubuhnya bergerak malas diatas kasur yang terasa sangat nyaman untuk bermalas-malasan. Kedua mata itu kini mengerjap-ngerjapkan dengan pelan menyesuaikan cahaya yang kembali membuat warna dalam matanya.


“Eunghh...”


Lenguhan berat itu keluar dari bibir tebal namja ini ketika tubuhnya bangun dari ranjangnya,kaki jenjangnya sedikit bergetar ketika berpijak pada dinginnya lantai marmer putih.


“Luhan?” racau Chanyeol sambil mengalihkan pandangannya kearah ranjangnya kembali.


Dan kosong. Tidak ada Luhan disana.


Chanyeol memijit pelipisnya pelan ketika dirasa kepala dan matanya berdenyut sakit. Mungkin akibat efek menangis semalam. Sungguh Chanyeol sangat sensitive hatinya ketika membahas tentang Baekhyun. Dan inilah akibat kesensitive-an hatinya,membuatnya rela menumpahkan kembali airmata yang 5tahun lalu sudah disembuhkan oleh Luhan.


Chanyeol berjalan dengan langkah diseret kearah pintu kamarnya. Mencoba mencari tahu keadaannya saat ini. Akankah baik-baik saja atau mungkin suaminya itu akan benci dengan keegoisan Chanyeol malam itu.







‘Klek’







‘Dugh’








Chanyeol terhenyak kaget ketika tubuh Luhan jatuh tertidur didepannya dan kepalanya jatuh tepat diatas kakinya. Matanya menatap sendu tubuh Luhan yang masih meringkuk tidur diatas lantai, perlahan Chanyeol berjongkok didekat Luhan. Menatap wajah polos nan lucu milik Luhan. Jemari Chanyeol bergerak mengusap pipi yang mengkilat karena minyak wajahnya.  Meski begitu Chanyeol sangat suka ketika melihat wajah malaikatnya ini saat tertidur, begitu menyejukkan jiwa.


“Eunghh..”


Suara lenguhan Luhan membuat Chanyeol meringis mendengarnya,dengan segera Chanyeol membopong Luhan bridal style menuju tempat tidurnya tanpa sedikitpun membuat namja manis itu terbangun. Dengan telaten Chanyeol menyelimuti tubuh kurus itu dengan selimut hangat. Segaris senyuman terukir dibibir tipis milik Chanyeol melihat malaikatnya tertidur dengan damainya .

“Tetaplah disisiku,bantu aku melupakannya. Bantu aku menyakinkan hatiku yang kembali terombang-ambing.” Ujar Chanyeol lirih,dan sebuah kecupan hangat dilayangkan kekening Luhan. Membuat pemilik mata indah yang tengah tertutup itu membuka perlahan kedua kelopak matanya.


“Chanyeol?!” kaget Luhan dengan suara lirih.


Chanyeol melepas ciuman dikening Luhan,ditatapnya mata teduh milik Luhan. Benar-benar indah dan nyaman. Keheningan tercipta diantara mereka yang masih betah dengan posisi masing-masing,menyelami arti kehangatan cinta dimata mereka. Sampai akhirnya sadar,kehangatan cintanya ada dimata Luhan. Dan itu untuknya.



Yah hanya untuknya. Cinta tulus dari Luhan untuknya.



“Mianhe....”



~*~*~*~


“Apa kau sudah mengurusnya?” tanya seorang namja tinggi nan tampan dengan tatanan rambut pirangnya menambah kuat kharisma yang dimilikinya.

“Sudah Tuan Kris.” Jawab seorang perawat dengan menenteng sebuah map berwarna biru ditangannya.

Namja tadi yang dipanggil Kris mengangguk mengerti, “Oh ya terus pantau kondisi adikku,karena sepertinya istrinya itu tidak benar-benar becus merawat adikku.” Kata Kris.


Perawat tadi mengangguk tanda mengerti perintah Kris.


“Usahakan seminggu ini dia masih dirawat dirumah sakit. Dan ingat beri peringatan keras kepada istri adikku itu jika dia lalai dalam merawat adikku,” lanjut Kris lagi dengan tegas.


“Ne arraso Tuan.”


Perawat tadi membungkuk sebentar lalu pergi dengan cepat dari ruangan kerja Kris. Namja yang masih betah didalam ruangan kerjanya kini beranjak bangun dari kursi kerja miliknya. Langkahnya terhenti diambang jendela ruangan kerjanya. Mata tajamnya menengadah kelangit biru yang diselingi awan yang tengah bearak tertiup hembusan angin.




‘Klek’




Kris mengalihkan pandangannya dan kini tak jauh dari hadapannya telah berdiri sosok Sehun dengan masih memakai baju pasien. Kris bisa menangkap jelas tatapan Sehun saat ini kepadanya. Tatapan penuh luka. Dan Kris benci itu. Karena sampai kapanpun perasaan ini akan tetap sama, tetap mencintai adiknya itu.


“Sehun?” lirih Kris.


“Aku membencimu Hyung!”


Dengar? Suara indah itu kini bergetar,menahan isak tangis yang mungkin saja bisa meledak saat ini juga.


Dengan langkah pelan Kris berjalan mendekat kearah Sehun,lalu mengunci pintu kerjanya agar tidak ada yang masuk tiba-tiba keruangannya. Sehun sendiri masih terdiam ditempatnya. Hatinya terus menahan cairan asin nan bening yang kini mulai membendung dipelupuk matanya dan siap kapan saja meluncur menetes membasahi pipi saljunya.


“Hyung...” lirih Sehun ketika kedua tangan Kris melingkar dipinggangnya dan kepalanya yang ditumpukan dipundaknya.


“Hmmmmm” sahut Kris sekenanya.

“Kenapa kau melakukan ini? Kenapa?” tanya Sehun pelan masih dengan suaranya yang bergetar.


Hening... tidak ada jawaban sama sekali dari Kris.


“Aku mohon berhentilah menjahati Baekhyun, dia suamiku Hyung, dan kau-“


“Aku merindukanmu Sehun-ah.” Ujar lirih Kris dengan suara beratnya yang sangat terdengar jelas ditelinga kiri Sehun.

Dan Sehun terhenyak ketika pundaknya mulai terasa basah,Sehun tahu dan sangat tahu bahwa Kris kini tengah menangis dipundaknya dan itu membuat hati Sehun terasa semakin sesak ketika isakan itu lolos dari mulut Kris. Ini kedua kalinya dirinya melihat sosok Kris yang kuat kini rapuh karenanya. Rapuh akan cintanya.


“Aku mencintaimu Sehun-ah,sampai detik inipun aku masih sangat mencintaimu meski.......”


Sehun menutup matanya ketika suara berat itu belum sanggup melengkapi perkataannya.


“Meski kita bersaudara dan kau telah dimiliki oleh namja itu.” Lanjut Kris.







‘Tes’






Runtuh sudah pertahanan Sehun,airmata itu kini mulai menetes keluar dari sudut matanya. Sehun membalikkan tubuhnya,ditatapnya wajah Kris yang kini memerah menahan tangis. Jemari kurus Sehun bergerak menyentuh pipi Kris yang telah basah oleh airmatanya.


“Uljimma Hyung... uljimma...” lirih Sehun yang kini malah terlihat terus mengeluarkan airmatanya dan terus menatap wajah Kris.

“Sehun-ah...”


“Ini yang terakhir Hyung,terakhir... kumohon.” Pinta Sehun dengan suara bergetar nan lirih.


Kris menggeleng pelan, “Tidak bisa Hun, aku tidak bisa. Sungguh...” jawab Kris dengan menangkupkan kedua tangannya dipipi salju milik Sehun yang telah basah oleh airmata.

“Harusnya kau yang dilindungi,harusnya kau yang selalu dimanja,bukan dia. Kembalilah jadi seperti yang dulu Sehun-ah. Jebal.... aku tidak akan pernah bisa melepasmu dengan cara seperti ini.” Lanjut Kris.


Sehun tertegun mendengar penuturan dari Kris tadi,sebegitu beratkah hati Kris untuk melepasnya? Membuatnya rapuh tentang semua yang berkaitan dengan dirinya.


“Hyung....”


“Aku tahu Hun,sangat tahu cinta kita salah. Tapi aku juga tidak bisa membohongi perasaan ini. Aku sungguh-sungguh Sehun-ah.” Ujar Kris meyakinkan hati Sehun.






‘Chuu~’





Dan sebuah ciuman hangat mendarat dibibir tipis Sehun, Kris ingin mengatakan begitu besar cintanya kepada Sehun meski 8tahun ini Sehun selalu mencoba menghindarinya karena Kris tahu,sangat tahu itu hanya alasan Sehun saja untuk tidak membuat dirinya maupun Kris sama-sama terluka dalam akan cinta mereka yang tidak pernah bisa bersatu meski mereka memaksa,meski mereka menyalahi aturan darah mereka.



Kris melepas ciuman itu,ditatapnya dalam mata sembab Sehun yang telah berhenti mengeluarkan cairan asin nan bening. Mereka saling merindukan tatapan saling menyayangi ini,tatapan yang saling menyakinkan dan menguatkan untuk bertahan dengan cinta salah mereka ini. Sehun akui tatapan tajam darimata Kris selalu menjerat hatinya,meluluhkan hatinya,menenangkan hatinya yang selalu bimbang dan takut akan semua yang terjadi dihidupnya.







‘Brugh’








Tubuh Sehun ditidurkan diatas ranjang dimana biasa digunakan untuk memeriksa pasien rumah sakit. Kris sendiri bergerak merangkak diatas tubuh kurus Sehun dengan masih menatap dalam mata Sehun seolah mata itu adalah kunci yang perlu dibuka saat ini untuk membuka kembali Sehun untuknya.


“Kris.... bagaimana kalau aku mati besok?” ujar Sehun akhirnya memecah keheningan diantara mereka.


Kris menggeleng perlahan,”Itu tidak akan mungkin terjadi,aku jamin itu.” Jawab Kris.

“Tapi Kris,kau bukanlah Tuhan yang bisa menjamin hidupku.” Kata Sehun lagi.


“Ssssttttt......” jari telunjuk kanan Kris menempel dibibir tipis Sehun untuk menghentikan ucapan Sehun yang sungguh menohok hatinya hingga terdalam. Kris benci, sangat benci jika Sehun sudah membahas hal ini seolah orang dicintainya pasti mati esok. Karena sampai kapanpun Kris tidak akan pernah rela malaikatnya diambil untuk masa ini.


“Eunggghhhh......” dan lengguhan pelan keluar dari mulut mungil Sehun ketika bibir Kris menyapu dan menyesap kulit leher putihnya dengan lembut.


“Jangan pernah mengatakan hal omong kosong itu lagi Sehun-ah.” Kata Kris yang masih tetap betah dalam posisinya saat ini. Mencumbu kulit putih Sehun dan meninggalkan bekas kissmark merah yang kontras dengan kulitnya.


“Ngghhhh....”


Dan lengguhan yang keluar kembali dari mulut Sehun menandakan dimulainya kegiatan bercintanya dengan Kris.





~*~*~*~*~



Chanyeol dan Luhan kini tengah berada disebuah panti asuhan lebih tepatnya,sesekali pasangan itu bermain dengan anak kecil dipanti asuhan ini. Senyum bahagia terus tercetak dibibir Chanyeol dan Luhan ketika anak-anak kecil yang bermain dengan mereka tertawa dan tersenyum bahagia. Setelah puas bermain-main dengan anak-anak panti asuhan Chanyeol dan Luhan memilih beristirahat dibawah pohon. Duduk berdampingan berdua sambil mengamati tingkah anak-anak lucu yang sedang bermain.

“Channie... aku jadi menginginkan mereka,mereka sangat manis dan imut...” ujar Luhan dengan sedikit mengeluarkan aegyo diwajahnya membuat Chanyeol terkekeh dengan suara bassnya.


“Kau menyukai mereka semua?”


Luhan mengangguk dengan semangat, “Ne.. aku jadi ingin membawa mereka semua pulang kerumah.” Ujar Luhan.


Chanyeol kembali tertawa lalu mencapit hidung bangir milik Luhan yang kini memerah dibuatnya, “Aigooo... Nae yeobo kalau mereka mau dibawa kerumah kita panti asuhan ini bukan panti asuhan lagi dong namanya.” Kata Chanyeol.


Luhan memegangi hidungnya yang memerah dan sedikit sakit akibat dicapit dengan keras oleh Chanyeol, “Ya tidak apa-apa,lagipula aku kesepian dirumah.” Ujar Luhan sambil mempoutedkan bibirnya.


“Pilihlah salah satu untuk kita asuhmenjadi anak kita Hannie sayang.. “ kata Chanyeol lembut sambil merengkuh sayang pinggang kurus milik Luhan.


Luhan menghela nafasnya sesaat, “hmmm baiklah,aku mengerti Channie. Begini bagaimana kalau kita mengambil anak yang berumur satu atau dua tahunan? Karena sepertinya jika kita mengasuh yang sudah berumur 10tahun keatas itu cukup memberatkan.” Ujar Luhan yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Chanyeol.

“Arraso.. kajja kita mengatakan hal ini kepada Ahjumma panti asuhan.” Ajak Chanyeol yang telah duluan bangkit berdiri dan mengulurkan tangan kanannya dihadapan Luhan.


Dengan senang hati Luhan menerima uluran tangan Chanyeol dan ikut bangkit,berdiri berdampingan dan berjalan bersama dengan tangan yang saling berpegangan erat. Luhan menyukai Chanyeol yang seperti ini,sifatnya yang hangat dan kadang terlewat romantis membuat Luhan terlalu jatuh terperosok pada pesona namja jangkung ini. Begitu banyak perjuangan Luhan untuk mendapatkan hati Chanyeol yang dulu pertama kali bertemu dengan dirinya,sangat dingin dan acuh. 5tahun sudah berlalu dan setelah pernikahan itu Chanyeol berkata telah mempercayakan hatinya pada Luhan,tapi sedikit keraguan dihati Luhan setelah seminggu saat malam itu. Mungkinkah sosok itu yang membuat Chanyeol terpuruk kembali? Bukankah dia sudah mati? Luhan menggeleng-gelengkan kepalanya pelan membuang pikiran yang sejenak mulai menggoyahkan hatinya.



‘Aku tidak akan pernah melepasmu,Channie.....’











#Bersambung.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar