FF EXO KrisBaek / KaiBaek - Two Rings - Chapter 1




Tittle : Two Rings

Main cast :

        Lee Taemin
        Byun Baekhyun
        Park Chanyeol
        Kim Jong In
        D.O KyungSoo
        Xiao Luhan
        Oh Sehun
        Kim Hechul
        Wu yi Fan
        Dan beberapa tambahan pemain lainnya.....

Genre : Romance, Angst, Drama.

N/B : Ini story asli sebenernya dari cerita saya yg dulu pas main castnya masih personil BB indo dan sumpeh itu story EYDnya acak adut bener! -.-
Dan sekarang saya mau bikin yg baru dan story ini juga terinspirasi dari film india *maklum ane indialovers juga .-.V* sudahlah daripada kebanyakan bacot mending cuss aja nyok kecerita.


No Plagiat! And NO SILENT RIDERS !


~oOOo~



"Eomma.. Aku mau loti punyaku dibeli selai kacang." Seorang namja kecil berumur 3tahunan tengah merajuk kepada eommanya yang tengah sibuk menyiapkan sarapan pagi dimeja makan.

"Ne chaggi, chakkamanneyo ne?"

Namja kecil nan imut tadipun mengangguk setuju, sedangkan eommanya masih sibuk bergelut dengan kesibukannya sampai pada akhirnya seorang namja berumur dan tampan menghampiri mereka.

"Selamat pagi sayang."



'Chu~'



Sebuah morning kiss pun melayang dipipi seorang namja kecil yang membuat namja kecil itu tersenyum,

"Huaaa appa,kenapa kau balu belgabung?" Kata namja kecil itu,sambil terus menatap namja berumur tadi yang tak lain adalah appanya duduk di kursi yang tak jauh dari tempat dia duduk.

"Mianhe.. Tadi appa harus mencari beberapa berkas kerja appa yang terselip terlebih dulu. Jadi mian membuat kalian menunggu lama."

"Sudah,lebih baik kalian cepat bergegas sarapan." Ucap eomma kepada suaminya dan anaknya tadi.

"Aku berangkat langsung ya? Sudah terlambat ini."

Pamit sang suami tadi kepada istrinya yang menjawab dengan anggukan kepala. Namja tadi bangkit dari tempat duduknya dan beralih ketempat duduk namja kecil tadi.

"Dan kau pangeran kecilku, appa berangkat dulu ne? Jangan nakal sama eomma. Jaga eommamu baik-baik"

Namja kecil tadi mengangguk pelan, "Siap appa!"

Namja tadi tersenyum lalu mencium pipi anaknya penuh sayang.

"Aku berangkat. Annyeong~"



~oOOo~



Seorang namja kecil terlihat tengah terus menangis merajuk kepada eommanya,sedangkan eommanya sendiri terlihat kewalahan untuk meredakan tangis anaknya itu.

"Minnie, berhentilah menangis. Appa kan sedang ada rapat, jadi Appa tidak akan mungkin bisa meninggalkan pekerjaannya saat ini untukmu."

"Huaaa~ eomma , Minnie mau pelgi ketaman belmain cama appa. Minnie mau ketaman bermain baleng appa pokoknya!"

Sang eomma menepuk jidat kepalanya pelan, anaknya benar-benar keras kepala seperti dirinya, pikirnya.

"Gurae, kita akan pergi ketaman bermain tapi tidak dengan appa. Minnie pergi dengan eomma, besok baru Minnie bisa pergi ketaman bermain bersama appa. Otthoke?"

Sang namja kecil tadi yang ternyata bernama Taemin itupun berhenti menangis dan menatap dalam mata eommanya itu.

"Jeongmalyo? Besok Minnie bisa pelgi ketaman belmain dengan appa?" Tanya Taemin

Sang eomma pun mengangguk yang langsung membuat anaknya berjingkat riang.

"Yeyeye kalo begitu palliwa kita pelgi ketaman belmain eomma! Yeyeyeye~" kata Taemin riang yang membuat eommanya itu menggeleng-gelengkan kepalanya dan tersenyum gemas melihat tingkah anak semata wayangnya itu.



~oOOo~



"Uwah~ eomma liat! Disana pelmainannya tellihat celu! Palli kita kesana!" Pekik Taemin dengan tangannya yang terus-terusan menggeret eommanya untuk pergi kearah wahana kincir angin yang akan dikunjunginya,dan mau tak mau sang eommapun menuruti kemauan sang anaknya itu.

Taeminpun terus mengumbar senyum riang menikmati wahana yang sedang ditungganginya bersama eommanya itu. Sampai pada akhirnya Taemin secara tak sengaja melihat sang Appa juga sedang berada diwahana yang sama yang sama tapi bersama dengan orang lain.

"Eomma... Eomma... Liat itu appa kan? Appa kok disini eomma?" Tanya Taemin dengan tangan menunjuk kearah dimana appanya berada. Eommanya pun langsung terbelalak kaget ketika dilihatnya sang nampyeonnya tengah bersama seorang namja cantik dan seorang anak kecil.

Seperti ada petir besar yang menyambar dirinya,dan ini benar-benar membuatnya sakit. Tangannya meremas kuat bajunya,mencoba menahan gejolak amarah yang membuncah didalam hatinya.

Matanya terus menatap tajam kearah suaminya dan itu sampai akhirnya sang suaminya itupun melihat kearahnya dan terperanjat kaget dengan apa yang dilihatnya.

'Donghae,aku tidak akan memaafkanmu!'



~oOOo~



Donghae pun sedang melakukan perjalanan pulang dengan anak dan istrinya yang dinikahinya secara diam-diam. Hujan deras yang mengguyur membuat pandangannya dalam berkemudi sedikit susah.

"Bukankah aku sudah bilang berkali-kali padamu untuk mengatakan hal yang sejujurnya tentang hubungan kita ini kepada Heechul,kenapa kau tidak menurutiku Donghae?" Kata Sungmin dan dibalas dengan gelengan kepala oleh Donghae.

"Kalaupun aku menjelaskannya kepada Heechul dia tidak akan mungkin mau mengerti. Kau tidak mengerti Heechul yang sebenarnya." Kata Donghae.

"Aku mencintaimu. Dan akupun menyayangi Heechul. Aku tidak bisa berpisah dari kalian berdua." Lanjutnya lagi.

Sungmin menghela nafasnya sesaat, "Tapi setidaknya tidak akan ada kejadian seperti tadi Hae. Sekarang bagaimana nasibku dan anak kita? Dia masih kecil Donghae.."

Percekcokkanpun terjadi begitu saja,sedangkan sang anak kecil yang tengah duduk dikursi belakangpun menangis melihat pertengkaran sang eomma dan appanya itu. Sampai pada akhirnya sebuah truk melintas dan mengklakson mobil yang sedang dikendarai Donghae. Donghae yang kehilangan fokus mengendarai itupun langsung banting setir mobilnya kearah kiri dan menabrak plang pembatas jalan tanpa disadari disebelah kiri itu ada jurang yang dalam. Dan mobilnya pun terjun bebas kedalam jurang.



~oOOo~



Dilain tempat, Heechul tengah memporak porandakan isi rumahnya. Gejolak amarahnya memuncak begitu saja ketika dirinya sampai dirumah. Seluruh barang pecah belah pun tak luput dipecahkannya untuk melampiaskan amarahnya. Tapi sepertinya percuma saja amarahnya tetap saja terlihat membara didalam hatinya.

"Kau pengkhianat Donghae! Aku benar-benar membencimu!!!!" Teriak Heechul histeris akhirnya lalu jatuh meringkuk dilantai dengan airmata yang terus berjatuhan membasahi pipinya.

Sakit, ini benar-benar terasa sakit dihatinya. Sesak,seperti dihantam sebuah bongkahan batu besar didadanya saat ini.

"Nyonya.. Nyonya.. Ada berita buruk Nyonya."

Seorang pelayan berlari dengan tergopoh-gopoh kearah Heechul yang masih terus meringkuk menangis dilantai.

"Tuan Donghae,Nyonya. Tuan kecelakaan ditengah perjalan pulang tadi."

Heechul langsung mendongakkan kepalanya , menatap kaget kepada pelayannya itu. Matanya yang nampak sembab itupun kini membulat menatap horor kepada pelayannya itu.

"Katakan dimana sekarang dia berada?!"




~oOOo~


Heechul terus berlari sepanjang lorong rumah sakit, langkahnya tiba-tiba terhenti ketika dilihatnya dua orang perawat tengah mendorong sebuah ranjang kedalam kamar mayat.

"Tunggu!" Teriak Heechul yang membuat dua orang perawat tadi menghentikan aktivitasnya.

Heechul berjalan mendekat, dengan tangannya yang gemetar dia membuka kain yang menutupi seseorang yang sudah tergeletak tak bernyawa dibalik sana.

Matanya membulat penuh kaget ketika dilihatnya sosok namja manis yang tadi bersama suaminya kini sudah tergeletak tak bernyawa. Menutup mulutnya dengan punggung tangannya seolah masih shock atas apa yang dilihatnya saat ini.

"Ani.." Lirih Heechul lalu berlari meninggalkan dua orang perawat tadi yang kini memandangnya aneh dan penuh tanya.



~oOOo~



"Heechul.."

"Hae..." Lirih Heechul sambil terus menggenggam tangan Donghae. Menatap sendu keadaan Donghae yang diperban sana-sini. Meskipun Donghae menyakiti hatinya , tapi Heechul masih mempunyai rasa iba atas kejadian yang menimpa suaminya itu.

"Mian.." Lirih Donghae.

Heechul menggeleng pelan,lalu mengecup pelan tangan Donghae. "Gwenchana.."

Tak bisa dipungkiri lagi, airmata yang sedari tadi ditahan kini pun jatuh bebas membasahi pipi putih salju Heechul.

"Mian karena aku telah membohongimu selama ini," kata Donghae.

"Tapi itu semua aku lakukan karena aku tidak bisa berpisah dari kalian berdua. Aku menyayangimu dan juga dia." Lanjut Donghae.

Heechul terdiam.

"Aku tau kesalahanku itu tidak bisa ditebus oleh apapun, tapi aku mohon maafkanlah aku." Pinta Donghae.

Heechul hanya terdiam pasrah lalu mengangguk pelan, "Ne aku memaafkanmu Donghae."

Donghae tersenyum lega memandang istrinya itu, "Gomawo He, bolehkah aku meminta satu permintaan lagi padamu?"

Heechul hanya kembali mengangguk.

"Tolong besarkan Baekhyun , dia juga anakku."

Heechul melepas pegangan tangannya lalu menggeleng pelan. "Mian,tapi untuk hal itu aku tidak bisa." Kata Heechul datar.

"Aku mohon He. Waktuku sudah tidak banyak lagi, aku tidak ingin melihat anak itu terlantar. Aku mohon He." Pinta Donghae lagi.

Heechul menggeleng lagi, "I'm sorry, I can't do it."

"A-aku m-moh...hon He..."

'Tiiiittttttttt'

"Andweee!!!!"



~oOOo~




9 tahun kemudian...




~oOOo~



Dengan terpaksa setelah kematian Donghae, Heechul membawa pulang Baekhyun yang selamat dalam kecelakan maut itu. Baekhyun tumbuh dibesarkan bersama dengan Taemin yang notabenenya 1tahun lebih tua darinya.

Tapi selama itu pula mereka tumbuh dengan perbedaan kasih sayang yang diberikan Heechul kepada Taemin dan Baekhyun.

Taemin hidup dibesarkan penuh kasih sayang oleh Heechul. Sedangkan Baekhyun? Baekhyun bagaikan anak tiri yang sama sekali tidak pernah dianggap oleh Heechul dan hanya dianggap boneka usang disana. Mereka tahu keberadaannya tapi tidak pernah didekati sama sekali oleh pemiliknya. Dibiarkan terbengkalai begitu saja tanpa dirawat oleh pemiliknya dengan kasih sayang. Benar-benar menyedihkan. Tapi Baekhyun harus kuat bertahan untuk hal seperti itu.

"Baekhyunnie.. Kajja kita berangkat?"

"Ne Hyung." Jawab Baekhyun kepada Taemin, Hyungnya yang cantik itu sudah menunggu didalam mobil dengan seulas senyum yang terus mengembang dibibirnya.

Pria tampan maupun yeoja dimana-mana pasti akan terpikat dengan kecantikan Hyungnya itu kalau dia selalu tersenyum manis seperti itu kepada setiap orang,pikir Baekhyun karena memang Taemin terlahir sebagai namja cantik yang dikagumi oleh namja maupun yeoja sekalipun disekolahnya. Sedangkan dirinya? Ini bukan sebuah sinetron dimana pemain utama selalu terlihat menderita dimanapun dia berada karena Baekhyun juga tidak kalah terkenal disekolahnya karena kemampuan menyanyinya yang benar-benar 'Wow!'

"Kau tahu? Hari ini aku sudah tidak sabar menjalani aktivitas disekolah!" Ujar Taemin riang didalam mobil saat mobil itu tengah melaju menuju sekolah mereka yang satu sekolahan.

"Memangnya ada apa dengan sekolahan hari ini hyung? Tidak seperti biasanya kau bersemangat seperti ini." Tanya Baekhyun bingung.

Taemin nyengir sesaat, "Entahlah, aku merasa hari ini pangeran masa kecilku itu ada didekatku." Kata Taemin.

"Maksudmu hyung? Pangeran kecil? Nugu?"

"Ah~ sudah lupakan , kau juga tidak akan mengerti jika aku ceritakan."

"Ck. Dasar kau hyung." Kesal Baekhyun.



~oOOo~



Baekhyun berjalan dengan santainya menuju kelasnya, lalu langkahnya dipercepat ketika sosok Luhan temannya sedang berdiri didepan pintu kelasnya.

"Hai Luhan!" Sapa Baekhyun.

"Ya! Hai Baekki!" Balas Luhan tak kalah riang.

"Sedang apa kau berdiri didepan kelas? Menunggu Sehun?"

Luhan mengangguk dan sekarang terlihat jelas ada semburat rona merah dikedua pipi tirusnya. Malukah dia? Atau tersipukah dia digoda seperti itu? Eh itu sama saja ya? Dasar Baekhyun phabo! Batin Baekhyun.

"Kenapa tidak datangi saja kelasnya?" Tanya Baekhyun.

"Ah iya ya? Aish dasar Luhan phabo!" Rutuk Luhan kesal sambil memukul pelan kepalanya.

Sedangkan Baekhyun terkikik geli melihatnya, "Ah sudahlah,lebih baik kita masuk saja. Lagipula sebentar lagi masuk,kau bisa menemuinya lagi saat jam istirahat pertama nanti." Kata Baekhyun yang dibalas dengan anggukan setuju oleh Luhan.

"Ne kajja."

Baekhyun dan Luhan pun duduk dibangkunya masing-masing. Disekolah Baekhyun tidak ada murid yang duduk satu meja dua bangku. Yang ada satu meja satu bangku. Entahlah Baekhyun sendiri tidak mengerti kenapa sekolahnya lebih memilih untuk siswanya duduk sendiri-sendiri. Mungkin supaya lebih efisien saat KBM berlangsung.

"Oh ya Baekki, katanya nanti kelas kita kedatangan murid baru dari kanada." Kata Luhan yang duduk tak jauh dari bangku Baekhyun berada.

"Jeongmalyo? Nugu?" Tanya Baekhyun antusias.

Luhan menaikkan kedua bahunya, "Molla, aku hanya tau itu saja." Kata Luhan.

"Annyeonghaseyo yeorobun." Sapa Shindong Songsaenim yang masuk kedalam kelas.

"Annyeonghaseyo songsaenim~" balas murid-murid.

"Pagi hari yang cerah ya murid-murid? Ah ya hari ini kita kedatangan teman baru. Apa kalian sudah ingin cepat berkenalan dengannya?"

Seketika kelas mendadak riuh,tidak dapat dipungkiri Baekhyun dan Luhan juga sama-sama penasaran dengan rupa murid baru itu.

"Baiklah , kalau begitu kita langsung suruh dia masuk saja ya?"

"Ne~"

"Kris ayo masuk." Ujar Shindong Songsaenim mempersilahkan murid baru itu masuk.

Dan ketika murid baru itu melangkah masuk,berubahlah suasana kelas yang mendadak menjadi hening. Baekhyun dan Luhan sama-sama cengo melihat wajah murid baru itu.

"Annyeonghaseyo Wu Yi Fan imnida, tapi kalian bisa memanggilku Kris. Saya pindahan dari Kanada dan saya harap kalian mau berteman dengan saya."

Kelas masih dalam keadaan hening. Kris sendiri jadi dibuat bingung dengan situasi ini. Shindong Songsaenim yang memahami kondisi inipun langsung berdehem sangat keras yang membuat seluruh siswa tersadar dari lamunannya.

"Oke anak-anak ini teman baru kalian,jadi aku harap kalian mau berteman dengan baik juga kepadanya."

"Mohon bantuannya." Kata Kris sambil membungkukkan badannya.

"Baiklah Kris, sekarang kau boleh duduk. Cari kursi yang masih kosong."

"Ne Songsaenim,gamzahamnida." Kata Kris lalu beralih jalan mencari bangku kosong untuk ia duduki.



Aku kira dia itu berwajah orang barat, ternyata...

Tapi dia tampan mirip seperti pangeran kyaaaa~...

Astaga tinggi sekali anak baru itu...



Bisik-bisik para siswa dikelas pun mulai terdengar, dan Kris sendiri juga mendengar ocehan-ocehan itu yang menurutnya bukan bisik-bisik karena suara mereka yang terlalu keras untuk berbisik-bisik tapi Kris sama sekali tidak memikirkan hal itu.

Langkahnya terhenti ketika saat melewati bangku Baekhyun dan Luhan. Lalu melirik kearah Baekhyun yang masih menatap dirinya cengo.

"Annyeonghaseyo Baekhyun." Sapa Kris yang membuat Baekhyun sadar dari lamunannya.

"K-kau? Bagaimana bisa kau tahu namaku?" Tanya Baekhyun bingung sekaligus kaget.

Pasalnya bagaimana bisa orang baru pindahan seperti Kris bisa tahu namanya. Kenalan juga belum. Ini benar-benar aneh! Pikir Baekhyun.

Kris hanya tersenyum lalu duduk dibangku belakang Baekhyun karena hanya itu satu-satunya bangku yang saat ini kosong.

Baekhyun membalikkan tubuhnya kebelakang dan menatap tajam kearah Kris yang seolah tidak perduli dengan tatapan Baekhyun itu.

"Kau kenapa menatapku seperti itu terus Baekhyun? Kau terpesona dengan ketampananku eum?" Tanya Kris langsung yang membuat Baekhyun sedikit jengah dengan kenarsisan orang dihadapannya saat ini.

"Kau terlalu narsis!" Kata Baekhyun lalu kembali menghadap kedepan dimana Shindong Songsaenim telah memulai mengajar.

Sedangkan Kris yang berada dibelakang Baekhyun tersenyum penuh seringaian kecil dibibirnya,





‘Akhirnya kita dipertemukan kembali Lee Baekhyun.’







~oOOo~ BERSAMBUNG ~oOOo~